Syukur alhamdulillah kita sudah memasuki bulan Sya'ban 1446 H. Bulan Sya'ban merupakan bulan yang memiliki sejarah bagi Desa Branta Pesisir, karena di bulan tersebut dalam sejarahnya berdasarkan informasi dari para sesepuh Desa dan buku napak tilas Raja Ronggosukowati menyatakan bahwa setiap malam Nisfu Sya'ban Raja Ronggosukowati ke pantai Desa Branta Pesisir yang sekarang menjadi Pantai 3 Dermaga untuk bermunajat kepada Allah SWT dan bertemu dengan Nabi Khidir. Kedatangan Raja Ronggosukowati tersebut disambut oleh masyarakat Branta Pesisir dengan memakaikan anaknya pakaian yang bagus dan sebagai balasannya Raja Ronggosukowati memberi uang(ampau) kepada anak yang menyambut tersebut yang sekarang disebut LAOTENG. Kegiatan tersebut tetap lestari sampai sekarang hanya laoteng ke para sanak famili dan kerabat si anak.
Dari sejarah tersebut, mulai sepeninggalan Raja Ronggosukowati sampai sekarang masyarakat luar Desa Branta Pesisir setiap malam Nisfu Sya'ban berbondong-bondong ke Desa Branta Pesisir untuk menapaktilasi perjalanan spiritual Raja Ronggosukowati dengan harapan mendapat aliran barokah Beliau, sehingga Desa Branta Pesisir ramai oleh para wisatawan.
Keramaian dan kepadatan saat malam Nisfu Sya'ban di Desa Branta Pesisir disambut positif oleh para pelaku UMKM untuk meningkatkan penghasilan, meskipun juga dinilai kurang kondusif. Maka dari itu, pemerintah Desa Branta Pesisir lewat Karang Taruna BERSAHAJA mencoba menyambut para wisatawan dengan baik dan mengurai kemacetan dengan mengadakan kegiatan SYA'BANAN 1446 H di Branta Pesisir.
Kegiatan SYA'BANAN 1446 H di Branta Pesisir meliputi kegiatan Drumband, Festival Seni dan Budaya Tingkat TK, Pagelaran Seni Islami, Festival Seni dan Budaya Tingkat SD dan MTs yang semua penampilan diisi oleh putra daerah yang sekolah di tingkat TK, SD dan MTs di Desa Branta Pesisir. Kegiatan SYA'BANAN 1446 H di Branta Pesisir ditutup dengan kegiatan Branta Pesisir Bermunajat bersama Dr. KH. Kholilurrahman, S.H., M.Si. dan Hadrah Sonar Branta Pesisir. Kegiatan tersebut diharap dapat menyambut para wisatawan dengan baik dan dapat mengurai kemacetan dengan tidak menghilangkan tradisi positif dan dapat memperkuat jati diri sehingga tradisi malam Nisfu Sya'ban di Desa Branta Pesisir lestari selamanya.